Inno Della Juventus Storia Di Un Grande Amore

Kamis, 16 Mei 2013

The Legend "David “Trezegol” Trezeguet –“When Trezeguet plays he always scores”

David “Trezegol” Trezeguet –“When Trezeguet plays he always scores”

Nama David Trezeguet mulai dikenal sejak golden goalnya di Piala Eropa tahun 2000 menyingkirkan Italia di partai final. Tendangan first time Trezeguet dari dalam kotak penalti dengan kecepatan 81km/jam meninggalkan luka mendalam untuk warga Italia dan fans Azzurri, tapi (semoga) semuanya sudah dilupakan oleh fans Italia, setidaknya bagi fans Juventus. Karena setelah sempat menjadi public enemy Italia di Euro 2000, Trezeguet justru memutuskan berlabuh ke Turin bergabung bersama Juventus. Disinilah perjalanan salah seorang seorang 50 legends Juventus dimulai, David “Trezegol” Trezeguet.

“How many line-ups in these years have ended with the phrase:
‘Del Piero and Trezeguet. Trezeguet and Del Piero.” (Alessandro Del Piero)

From Enemy to A Legend

Trezeguet lahir 15 Oktober 1977, di Rouen, Prancis dan tumbuh besar di Buenos Aires, Argentina. Trezeguet sudah bermain Sepak Bola sudah dimulai sejak dia berusia 8 tahun bersama klub Argentina, Atletico Platense. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena sang ayah, Jorge Trezeguet, merupakan mantan pemain Sepak Bola di Prancis. Dan tahun 1994 Trezeguet memulai debutnya bersama Atletico Platense di Primera Division. Setelah bermain sebanyak 5 pertandingan (1993-1995), akhirnya Trezeguet pindah ke Ligue 1 Prancis, AS Monaco (1995-1999) dan bersama AS Monaco Trezeguet bermain 93 pertandingan dan mencetak 56 gol (Ligue 1 84 pertandingan dan 52 gol dan di Liga Champions 9 pertandingan dan 4 gol). Di AS Monaco, Trezeguet berduet dengan rekan senegaranya, Thierry Henry. Dan Trezeguet sempat menghabiskan waktu 2 musim bersama dengan AS Monaco B dan lebih banyak duduk di bangku cadangan, selama 2 musim tersebut, Trezeguet hanya bermain sebanyak 9 kali pertandingan. Namun Trezeguet berhasil membuktikan ketajamannya sebagai striker kelas dunia dan berhasil menggantikan posisi bintang Brasil di AS Monaco saat itu, Sonny Anderson. Trezeguet membawa AS Monaco meraih 2 kali gelar juara Ligue 1 (1996/97 & 1999/00) serta Trophee des Champions (1997). Tahun 1998 Trezeguet juga mendapatkan penghargaan pemain muda terbaik Ligue 1. Tahun 1998 Trezeguet juga membuat sebuah rekor dengan menciptakan gol tercepat dalam sejarah Liga Champions, gol Trezeguet ke gawang Manchester United saat itu tercatat dengan kecepatan 157,3 km/jam! Dan gol Trezeguet membuat Manchester United tersingkir di perempat final Liga Champions 1997/1998 (AS Monaco menang agregat 0-0 dan 1-1). Dan akhirnya AS Monaco takluk melawan Juventus di semifinal saat itu (kalah 4-1 dan menang 3-2).
“I’ve been, like all Juventus supporters, very fond of David and his 171 goals in ten years. It’s been a real love affair.”
(Andrea Agnelli)
Tahun 2000, setelah usai Piala Eropa 2000, Trezeguet bergabung dengan Juventus dengan biaya transfer £20 juta. Saat itu Trezeguet tercatat sebagai salah satu pemain muda yang diprediksi akan bersinar terang, apalagi Trezeguet bersama timnas Prancis baru saja menjadi juara Piala Eropa 2000 dan juara Piala Dunia 1998. Juga catatan golnya bersama AS Monaco sangat mengagumkan, dan terbukti pembelian Juventus tidak sia-sia. Walaupun kedatangannya ke Juventus sempat diprediksi akan menjadi public enemy fans Azzurri, akibat golden goalnya ke gawang timnas Italia di final Piala Eropa 2000, namun Trezeguet dalam waktu singkat menjadi salah satu penyerang yang paling berbahaya di Serie A bahkan Eropa saat itu. Dimusim pertamanya bersama Juventus, Trezeguet mencetak 14 gol dari 25 pertandingan. Musim 2001/02, Trezeguet menjadi capocannonieri (pencetak gol terbanyak) Serie A bersama dengan Dario Hubner (Piacenza) dengan koleksi 24 gol dari 34 pertandingan, sekaligus mengantarkan Juventus meraih scudetto ke 26 musim 2001/02. Dan dimusim 2002/03, Trezeguet kembali membawa Juventus meraih scudetto ke 27 dan berhasil menembus final Liga Champions setelah mengalahkan Real Madrid di semifinal. Trezeguet mencetak 8 gol dari 10 pertandingan di Liga Champions, sebelum akhirnya kalah dengan AC Milan di final Liga Champions (adu penalti 3-2). Bersama Juventus, Trezeguet mencetak 171 gol dari 320 pertandingan dan menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak Juventus nomor 4 sepanjang masa. Trezeguet dikenal sebagai striker yang sangat tajam depan gawang musuh, baik kepala, kaki kanan dan kirinya sama berbahayanya. Tidak jarang Trezeguet juga menciptakan gol-gol indah akrobatik yang luar biasa.
Trezeguet bersama duet mautnya, Del Piero juga menjadi penentu atas scudetto ke 26 Juventus musim 2001/02. Saat di giornata terakhir Juventus menang 2-0 di kandang Udinese, sementara disaat bersamaan Inter Milan dikalahkan Lazio 4-2 di Olimpico. Kenangan indah yang dikenal dengan 5 Maggio 2002 tersebut merupakan salah satu momentum terbaik Trezeguet bersama Juventus. Namun tidak semuanya selalu indah, saat adu penalti melawan AC Milan di final Liga Champions, Juventus kalah 3-2 dan Trezeguet adalah salah satu penendang yang gagal mengeksekusi tendangan penalti ke gawang Dida.
They must remember what Juventus is. “I would take the players into the trophy room to give them a sense of this history.” (David Trezeguet)
Di Juventus, Trezeguet mempersembahkan 4 gelar scudetto (2001/02, 2002/03, 2004/05, 2005/06), 2 gelar Piala Super Italia (2002 dan 2003) dan scudetto Serie B (2006/07). Trezeguet juga meraih penghargaan individu seperti Serie A Footballer of the year 2002, Serie A Foreign Footballer of the year 2002, Serie A Top Goal Scorer 2001/02, FIFA 100 greatest living footballers. Trezeguet mendapatkan tempat di hati Juventini bukan karena semata-mata ketajamannya sebagai striker, tapi lebih dari itu, Trezeguet memiliki kesetiaan dan dedikasi yang luar biasa untuk Juventus. Saat kasus Farsopoli terjadi, Juventus menjadi korban dengan kerampokan 2 gelar scudetto (2004/05 & 2005/06) serta hukuman degradasi “paksa” ke Serie B di musim 2006/07. Mulai dari pelatih (Capello) sampai dengan sejumlah pemain berlabel bintang memaksa dan terpaksa angkat kaki dari Turin. Namun dari sekian banyak pemain berlebel bintang yang angkat kaki, Juventini mengenang ada 5 pahlawan yang tetap tinggal di Juventus walaupun harus turun kasta ke Serie B.
Kelima pemain tersebut adalah Gianluigi Buffon, Pavel Nedved, Alessandro Del Piero, Mauro Camoranesi dan David Trezeguet. Untuk Trezeguet sendiri selama di Serie B bermain sebanyak 31 pertandingan dan mencetak 15 gol. Hanya butuh waktu semusim saja di Serie B, Juventus meraih scudetto Serie B dan langsung kembali promosi ke Serie A. Sayangnya penampilan Trezeguet mulai menurun karena faktor usia dan cedera yang berkepanjangan. Di musim 2007/08 Trezeguet masih mampu bermain di 36 pertandingan dan mencetak 20 gol, namun mulai musim 2008/09 penampilan Trezeguet menurun drastis, hanya bermain 8 pertandingan Serie A, 4 pertandingan Liga Champions dan hanya mencetak 1 gol. Dan musim 2009/10, Trezeguet bermain di 19 pertandingan Serie A dan mencetak 7 gol, 4 pertandingan Liga Champions dan mencetak 1 gol serta 4 pertandingan Liga Europa dan mencetak 2 gol. Dan musim 2010/11, Trezeguet hanya sempat bermain untuk Juventus di kualifikasi Liga Europa sebelum kontraknya diputus Juventus dan akhirnya pindah ke klub La Liga Spanyol, Hercules. Sebenarnya Trezeguet memiliki kesempatan untuk bergabung dengan Napoli sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Hercules. Jelas Trezeguet tertarik dengan tawaran Napoli, yang memiliki proyek yang jelas dan serius, namun semuanya mentah karena cinta Trezeguet kepada Juventus dan fans terlalu besar.
 The My Hero; Buffon, Camoranesi, Nedved, Trezeguet, Del Piero

Trezeguet & Beatrice (Aaron + Noraan)
“I had this opportunity. I was interested to get to know an important place with a clear and serious project. I said no to Napoli out of respect for the Juventus fans with whom I have a special relationship. I have not been able to say goodbye to them well. I will do it one day in the future. I will also say hi to my former teammates and Andrea Agnelli with whom I also have a great relationship.”
(David Trezeguet – Il Sussidario)

Hercules merupakan tim yang baru promosi pertama kalinya ke La Liga di musim 2010/11. Alasan Trezeguet memilih Hercules karena Hercules merupakan klub yang berasal dari Alicante, kampung halaman istrinya, Beatrice. Trezeguet dikontrak dengan durasi 2 tahun. Bermain di 31 pertandingan dan mencetak 12 gol sebenarnya cukup bagus untuk Trezeguet, tapi sayangnya hal tersebut tidak bisa membantu Hercules terhindar dari zona degradasi.


Dari Hercules, Trezeguet mencoba peruntungannya bermain Sepak Bola di Uni Emirat Arab, Bani Yas Sports Club. Trezeguet dikontrak selama 1 tahun, namun sayangnya perjalanan karir Sepak Bola Trezeguet bersama Bani Yas tidak berjalan mulus. Trezeguet melewatkan sebagian besar waktunya dengan cedera otot, Trezeguet hanya tampil saat pertandingan pembuka musim dan pertandingan Piala Etisalat. Dengan berjiwa besar Trezeguet tidak keberatan jika kontraknya diputus karena faktor cedera yang membuatnya absen hampir seluruh musim. Tindakan gentle Trezeguet tersebut mendapatkan acungan jempol dari pelatih Bani Yas, Salem al-Orfi. Pelatih sementara Bani Yas ini memuji kejujuran Trezeguet, menurutnya, Trezeguet bisa saja tutup mulut dan terus mengumpulkan gaji buta meski tidak bisa bermain. Namun Trezeguet tidak mau melakukan hal tersebut dan bertindak dengan profesional dan sportivitas dengan memutuskan kontraknya dengan Bani Yas.



Setelah sembuh dari cedera ototnya, tanggal 19 Desember 2011, Trezeguet resmi bergabung dengan klub Argentina, River Plate, dengan kontrak berdurasi 3 tahun. Trezeguet semasa kanak-kanak adalah fans dari River Plate. Tampaknya Trezeguet berjodoh dengan River Plate, 19 Januari 2012, Trezeguet mencetak gol dalam penampilan pertamanya dalam pertandingan persahabatan melawan Racing Club de Avellaneda. Jodoh Trezeguet dengan River Plate semakin terlihat setelah Trezeguet berhasil membawa River Plate kembali ke kasta tertinggi Sepak Bola Liga Argentina, Primera Division Liga Argentina. Sebelumnya River Plate hanya bermain di Nacional B atau divisi II pada 2011. Di musim perdananya bersama River Plate, Trezeguet mencetak 13 gol dari 18 pertandingan yang dimainkannya. Dan kerja keras Trezeguet terbayar dengan ditunjuknya dirinya menjadi kapten River Plate. Matias Almeyda menilai bahwa Trezeguet adalah figur yang tepat untuk menjadi kapten, memiliki karakter yang kuat dan bertanggung jawab terhadap tim. Semula Trezeguet memakai jersey nomor keramatnya, yaitu 17, namun Trezeguet sekarang tidak lagi memakai jersey nomor 17 lagi, melainkan jersey nomor 7.
Penilaian Almeyda memang tidak salah terhadap Trezeguet, sebelumnya Trezeguet sudah membuktikan semuanya bersama dengan Juventus selama 10 tahun. Itulah yang membuatnya menjadi salah satu dari 50 legenda Juventus. Selamat berjuang untuk Trezeguet, yang tidak pernah akan kami, Juventini, lupakan jasa dan pengabdianmu untuk Juventus. Sampai dengan detik ini, chant nyanyian untuk Trezeguet tetap terdengar disetiap pertandingan yang Juventus mainkan, nyanyian yang berbunyi “When Trezeguet plays he always scores” tidak akan pernah hilang sampai kapan pun juga selama Juventus masih ada.  Juventus akan selalu menjadi bagian dari sejarahmu, dan anda sudah menjadi salah satu bagian dari legenda Juventus. Grazie Trezegol!

 David “Trezegol” Trezeguet

10 Hal menarik tentang David “Trezegol” Trezeguet 


  • Trezeguet menolak Napoli karena terlalu mencintai Juventus dan fans. Dan akhirnya memilih Hercules, klub yang baru pertama kali promosi ke La Liga Spanyol. Mengapa harus Hercules? Padahal saat itu ada beberapa klub Ligue 1 Prancis dan Liga Inggris, seperti Nice dan Liverpool yang menginginkan Trezeguet. Rupanya karena cinta juga alasan Trezeguet memilih Hercules. Istri Trezeguet yang bernama Beatrice berasal dari Spanyol, Alicante, yang ternyata itu merupakan tempat darimana Hercules berasal. Semua karena cinta… 
  • Trezeguet and Beatrice
  • Trezeguet sangat marah dan kecewa saat Raymon Domenech (pelatih Prancis) tidak membawanya ke Piala Eropa 2008, padahal saat itu performa Trezeguet sedang on fire, dengan 20 gol di Serie A bersama Juventus tentu aneh jika Trezeguet dicoret dari skuad timnas Prancis. Begitu kecewanya sampai akhirnya Trezeguet memutuskan untuk gantung sepatu dari timnas Prancis pada 9 Juli 2008. Perlu diingat kembali, bahwa Trezeguet adalah striker yang memberi gelar Piala Dunia 1998 dan Eropa 2000 kepada Prancis. Mencetak 34 gol dalam 71 pertandingan internasional, dan merupakan top scorer ketiga setelah di belakang Thierry Henry dan Michael Platini. Sebenarnya apa alasan Domenech mencoret Trezeguet dari skuadnya? Ternyata Domenech sangat percaya terhadap hal-hal berbau mistik, terungkap bahwa dia memilih pemain yang dibawanya berdasarkan zodiak pemain tersebut, dan Domenech meyakini bahwa zodiak Trezeguet membawa kesialan untuk skuadnya jika diikutsertakan. 
  • Setiap kali mencetak gol untuk Juventus, mata dan senyuman Trezeguet selalu terarah kepada ibunya, Beatriz, yang selalu setia mendukung anak tercintanya di hall penonton.  
  • Trezeguet and family
  • Jorge Trezeguet, ayah Trezeguet adalah mantan pemain Sepak Bola di Prancis tahun 1977, dan sempat menjadi agent Trezeguet, sebelum akhirnya Trezeguet memilih Antonio Caliendo sebagai agentnya. Caliendo juga pernah menjadi agent dari beberapa pemain seperti Areil Ortega, Alen Boksic, Aldair, dll.   
  • Trezeguet menjadi pahlawan Prancis saat menjadi juara Piala Eropa 2000 lewat golden goalnya ke gawang Italia namun di Piala Dunia 2006, Trezeguet menjadi satu-satunya pemain Prancis yang gagal mengeksekusi tendangan penalti ke gawang Italia. 
  • Trezeguet memiliki akun twitter dengan nama @Trezegoldavid dan sudah dikonfirmasi oleh akun resmi River Plate (@carpoficial) bahwa akun tersebut resmi milik Trezeguet.
  • Trezeguet dan Thierry Henry adalah sahabat karib. Keduanya sempat bermain bersama di AS Monaco dan timnas Prancis. Bahkan Trezeguet memanggil Henry dengan sebutan “Big Brother” dan persahabatan keduanya tertular juga kepada istri mereka. Keduanya masih menjadi sahabat karib sampai dengan saat ini.
  •  
  • Klub Sepak Bola asal Malaysia, Johor FA, pernah berniat merekrut David Trezeguet sebelum pemain ini bergabung dengan River Plate. Hal tersebut disampaikan Tunku Ismail Sultan Ibrahim, Presiden Johor FA kepada media The Star. Selain Trezeguet, ada beberapa nama pemain top yang menjadi incaran Johor FA, antara lain Michael Owen, Elano, Pablo Aimar dan Juan Roman Riquelme. Bahkan Johor FA sudah mengajukan tawaran resmi untuk mendapatkan Riquelme namun akhirnya batal karena gaji yang diminta Riquelme terlalu tinggi, USD 317,00 atau sekitar 2,9 miliar per bulan. Sebelumnya Johor FA sukses mendatangkan Gabriel Batistuta sebagai penasehat klub tersebut.
  • Trezeguet menjadi bintang iklan beberapa produk terkemuka, salah satunya produsen olahraga Adidas. 
  •  
  • 19 Mei 2007, Juventus meraih promosi ke Serie A setelah menang 5-1 atas Arezzo dan gol kelima Juventus dicetak oleh Trezeguet. Di giornata terakhir Serie B musim 2006/07, setelah mencetak gol di akhir pertandingan melawan Spezia, Trezeguet memberi isyarat ke arah presiden klub, membuat nomor 15 dengan jarinya, yang menandakan jumlah gol dicetaknya sepanjang musim Serie B bersama Juventus, yang kemudian diikuti oleh isyarat tangan yang, di Italia , berarti “aku keluar dari sini.” Namun Juventus tampaknya cukup peka dengan isyarat tersebut, tanggal 25 Juni 2007, Juventus memberikan Trezeguet kontrak baru sampai 2011. Kepada media Prancis, L’Equipe, Trezeguet mengatakan bahwa dirinya menolak ketertarikan dari Manchester United, Liverpool dan Barcelona, dan lebih memilih bertahan bersama Juventus. 
 
 Grazie Trezeguet (The First My Idola in Juventus)